Agar Rumah Tetap Aman Saat Perubahan Musim Tiba
Kita semua harus mengetahui beberapa hal yang harus kita lakukan agar rumah minimalis
kita tetap aman dan tahan terhadap perubahan musim. Bukan hanya kesehatan tubuh manusia saja yang rentan terkena penyakit akibat perubahan musim. Keadaan rumah kita pun rentan terancam berbagai gangguan saat pergantian musim tiba. Sekarang ini terkadang perubahan musim sudah tidak bisa diprediksi lagi kapan suatu musim akan tiba dan kapan musim itu berakhir. Ada yang berlangsung sangat lama, ada juga yang berlangsung secara singkat. Bahkan beberapa tahun yang lalu di Indonesia mengalami musim kemarau yang panjang selama satu tahun penuh kemudian musim hujan di tahun berikutnya.
Disadari atau tidak, perubahan musim yang seperti itu akan berpengaruh terhadap kondisi rumah kita. Saat musim kemarau tiba, rumah akan menjadi gersang. Bahkan jika suhu sudah sangat tinggi, dinding tembok rumah kita bisa rusak. Catnya mengelupas dan muncul retakan- retakan kecil. Selain mengganggu, jika dibiarkan terus menerus, keadaan tersebut dapat membahayakan kita.
Berbeda dengan saat musim kemarau, jika musim penghujan tiba, gangguan di rumah kita akan lebih banyak lagi. Mulai dari atap yang bocor, tembok merembes, hingga banjir. Lalu bagaimana caranya agar rumah kita tetap aman tanpa gangguan apapun saat pergantian musim atau saat cuaca yang tidak bersahabat? Hal ini harus kita pikirkan sejak awal saat kita hendak membangun rumah.
Untuk mengatasi retakan- retakan di dinding pada saat musim kemarau atau tembok yang merembes pada saat musim hujan, kita bisa mencegahnya dengan merepakan sistim dobel bata. Jika biasanya dinding terbuat dari tumpukan satu bata, coba kita buat dinding yang tebalnya dua bata. Mungkin ini akan membutuhkan lahan dan biaya yang lebih, tapi demi keamanan dan kenyamanan penghuni rumah, tidak ada salahnya kan?
Untuk menghadapi gangguan di musim hujan seperti atap yang bocor, kita bisa membuat talang air yang sedikit lebih lebar. Perhatikan juga sirkulasi pergerakan airnya. Jangan sampai air berkumpul di satu titik.
kita tetap aman dan tahan terhadap perubahan musim. Bukan hanya kesehatan tubuh manusia saja yang rentan terkena penyakit akibat perubahan musim. Keadaan rumah kita pun rentan terancam berbagai gangguan saat pergantian musim tiba. Sekarang ini terkadang perubahan musim sudah tidak bisa diprediksi lagi kapan suatu musim akan tiba dan kapan musim itu berakhir. Ada yang berlangsung sangat lama, ada juga yang berlangsung secara singkat. Bahkan beberapa tahun yang lalu di Indonesia mengalami musim kemarau yang panjang selama satu tahun penuh kemudian musim hujan di tahun berikutnya.
Disadari atau tidak, perubahan musim yang seperti itu akan berpengaruh terhadap kondisi rumah kita. Saat musim kemarau tiba, rumah akan menjadi gersang. Bahkan jika suhu sudah sangat tinggi, dinding tembok rumah kita bisa rusak. Catnya mengelupas dan muncul retakan- retakan kecil. Selain mengganggu, jika dibiarkan terus menerus, keadaan tersebut dapat membahayakan kita.
Berbeda dengan saat musim kemarau, jika musim penghujan tiba, gangguan di rumah kita akan lebih banyak lagi. Mulai dari atap yang bocor, tembok merembes, hingga banjir. Lalu bagaimana caranya agar rumah kita tetap aman tanpa gangguan apapun saat pergantian musim atau saat cuaca yang tidak bersahabat? Hal ini harus kita pikirkan sejak awal saat kita hendak membangun rumah.
Untuk mengatasi retakan- retakan di dinding pada saat musim kemarau atau tembok yang merembes pada saat musim hujan, kita bisa mencegahnya dengan merepakan sistim dobel bata. Jika biasanya dinding terbuat dari tumpukan satu bata, coba kita buat dinding yang tebalnya dua bata. Mungkin ini akan membutuhkan lahan dan biaya yang lebih, tapi demi keamanan dan kenyamanan penghuni rumah, tidak ada salahnya kan?
Untuk menghadapi gangguan di musim hujan seperti atap yang bocor, kita bisa membuat talang air yang sedikit lebih lebar. Perhatikan juga sirkulasi pergerakan airnya. Jangan sampai air berkumpul di satu titik.
Tidak ada komentar